“Kenapa sih Bunda suka banget kalau dibilang orang
kelihatan muda?” tanya Kakak tempo hari ketika kami akan hang out berdua.
“Iyalah, namanya perempuan juga selalu seneng dibilang
awet muda,” jawab saya sambil berdandan di depan kaca.
“Nggak terima
kalau kenyataannya udah punya uban?”
Aduh ... sulung saya ini kalau bicara suka nusuk
banget. Buat saya mungkin memang karakternya yang straight to the point
menjadi penyeimbang dari si Adek yang pintar bikin saya meleleh karena
pilihan kata-katanya yang manis.
Percakapan yang cukup membuat saya sejenak berhenti
dari memoles bedak di wajah. Membuat saya pun berkaca dan mengamini kata-kata
Kakak bahwa uban mulai terlihat di sela-sela mahkota saya.
Bagi sebagian orang, angka 40 yang tersemat dalam usia
menjadikan mereka menganggap bahwa bukan lagi masanya untuk mengejar hal-hal
yang bersifat duniawi. Tak lagi mengejar apa yang menjadi keinginan. Menep,
kalau istilah orang jawa. Nah, ternyata, saya pun mengalami hal yang sama saat
usia saya berada di akhir kepala tiga.
Tahun ini, ketika usia saya memasuki kepala empat,
ucapan ulang tahun dari suami saya adalah,”Welcome
to the club, ya Nda. Life begins at
forty.”
Saya hanya tersenyum waktu itu. Karena bagi saya, perubahan terbesar adalah
ketika saya menginjak usia 39. Pertengahan usia cantik dimana sering kali
perempuan merasa kepedeannya menurun drastis karena banyaknya perubahan pada
fisik dan segala penampilan. Ketika kerut mulai muncul. Saat lemak mudah sekali
singgah dan sulit untuk pergi. Dan lagu Kun Anta menjadi lagu favorit untuk
menghibur diri karena penampilan fisik jauh dari idaman.
Membangun mimpi
Saya memasuki #UsiaCantik sudah lima tahun yang lalu,
saat saya memilih untuk bekerja sesuai passion.
Ketika buku membuat saya jatuh cinta. Meski kecintaan saya pada membaca telah
terbangun sejak masa kanak-kanak.
Sebelumnya saya sempat mempunyai sebuah toko buku
kecil. Itu usaha pertama saya namun dua tahun kemudian saya tutup berbarengan
dengan meletusnya Gunung Merapi dan saya keguguran. Meski toko saya tutup,
sudah banyak orang dan beberapa relasi mengetahui saya adalah agen buku
beberapa penerbit sehingga jika ada yang membutuhkan buku tinggal menelpon
saya.
Selang beberapa tahun, saya membuka usaha laundry berpartner dengan
seorang sahabat. Lagi-lagi usaha saya hanya berjalan dua tahun. Kalau yang satu
ini menjadikan saya banyak pelajaran bahwa membangun usaha apapun setidaknya kita
menyukai apa yang kita lakukan. Iya sih, ironis banget. Pekerjaan rumah yang
paling tak saya suka adalah menyetrika. Mau tak mau, saat karyawan nggak dateng
saya harus menyetrika. Laundry saya tutup karena karyawan keluar dan saya sudah
capek banget menyetrika berpuluh-puluh kilo sendirian.
Sebenarnya, saat saya membuka laundry, berbarengan
dengan keinginan saya untuk membangun kehidupan saya dari kecintaan saya pada
dunia kepenulisan. Dimulai dari saya mengikuti training menulis lantas mencoba mengikuti berbagai macam audisi
antologi. Ternyata menjalani proses bukan sesuatu yang mudah juga. Membutuhkan
kesabaran berlebih untuk mencapai keinginan. Setelah sekian lama belajar
akhirnya di tahun 2013 pertama kali buku
antologi saya keluar, disusul oleh dua antologi berikutnya di tahun yang sama. Saat
saya menutup usaha laundry saya pun makin fokus untuk belajar menulis. Mengikuti
berbagai komunitas menulis, mengikuti training menulis baik yang berbayar atau
tidak, sampai mengikuti lomba menulis meski nihil hasilnya.
Saya makin bersemangat menulis naskah ketika tahun
2014 bertemu seorang penulis yang membimbing saya mengejar mimpi. Mimpi
terbesar saya adalah mempunyai buku solo. Dua tahun mencoba konsisten menulis.
Hasilnya 2 novel solo terbit serta satu buku keroyokan dengan teman-teman
komunitas terbit di penerbit-penerbit mayor.
Setelah itu menyelesaikan 3 naskah fiksi, dua
non fiksi, dam satu lagi naskah non fiksi agama yang saya kerjakan bersama
teman satu tim. Keyakinan saya, ketika saya banyak menanam, Insya Allah akan segera menuai hasil.
Upgrade kualitas diri
Setiap perempuan harus selalu upgrade dengan kemampuan
yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas diri. Begitu juga dengan saya. Saya
ingin belajar ngeblog. Untuk ukuran blogger, mungkin saya termasuk terlambat
memasuki dunia yang dinamis dan kekinian. Saya belajar ngeblog ketika usia
mulai meninggalkan angka 39. Meski saya sudah memiliki blog dengan top level
domain lebih dari dua tahun, saya membiarkan rumah maya saya lumutan karena
sangat lama tak saya isi.
Setahun ini saya berusaha rutin menulis di blog saya. Awalnya
saya merasa kesulitan. Saya yang biasanya menulis fiksi harus belajar menulis
artikel. Kadang ide datang dari rumah, meski banyak juga yang harus dipancing
dengan mengikuti berbagai macam event. Meski terkendala dengan jarak jika ada
event karena saya tinggal di sebuah kota kecil. Serta keterbatasan waktu harus
menemani anak-anak karena saya pejuang LDR. Saya tetap berusaha setidaknya
dalam satu bulan minimal sekali saya mengikuti sebuah event di Jogja.
Lebih berpikir tentang-Nya
Ternyata, saat mengalami perpindahan angka di kepala
usia saya prioritas dalam diri saya banyak yang berubah. Di luar prioritas saya
yang utama untuk keluarga, ada hal-hal yang bergeser dari mindset saya. Saya
ingin lebih mendekat pada Yang Maha Esa. Saya ingin beragama secara kaffah.
Keinginan untuk memperkaya rohani juga semakin menguat sehingga mulai mengikuti
dua kajian dalam seminggu. Hal itu membuat saya jauh lebih tenang dari
tahun-tahun sebelumnya. Ada dorongan untuk mempersiapkan kehidupan setelah di
dunia. Untuk menggapai kebahagiaan yang abadi. Menjadi Kekasih-Nya. Serta
bermanfaat untuk orang lain.
Yang Maha Baik mengabulkan permintaan saya supaya bisa
bermanfaat untuk orang lain saat bergabung di sebuah komunitas menulis. Saya
menjadi pengajar tetap di sebuah kelas menulis. Bertemu dengan remaja yang
punya passion sama ternyata mampu mengguggah
semangat untuk berbagi. Apalagi kemudian
beberapa kali diundang sebagai narasumber. Hal ini semoga saja mampu menjaga
saya untuk selalu istiqamah dalam niat dan usaha saya.
Bagi saya, #UsiaCantik adalah saat dimana saya berusaha memantaskan diri menjadi teladan bagi anak-anak. Tak hanya role model untuk pembentukan karakter dan akhlak mulia yang mereka butuhkan. Namun juga kematangan dalam berpikir dan bertindak.
Apapun yang Allah berikan adalah anugerah. Anugerah
yang berupa kebahagiaan maupun kesedihan. Mereka, anak-anak saya harus memahami
bahwa setiap anugerah yang telah Allah berikan harus disyukuri dan dinikmati.
Kerut di wajah serta lemak yang sungkan pergi di tubuh
saya pun merupakan anugerah lho. Setidaknya dengan datangnya tanda-tanda
tersebut membuat saya untuk lebih mencintai anugerah Allah ini. Seorang teman
merekomendasikan saya pada sebuah produk dari L’Oreal Paris Skin Expert untuk
menjaga anugerah ini.
sumber: www.weareworthit.lorealparis.co.my |
Revitalift Dermalift yang mengandung tanaman Centella
Asiatica, Pro-Retinol A dan Dermalift Technology mampu membantu mengurangi 27%
kerutan di wajah. Selain itu sebanyak 35% produk tersebut efektif untuk
meningkatkan kekencangan kulit di delapan zona utama wajah yaitu dahi, diantara
alis, kontur mata, kerutan di ujung luar mata, pipi, garis senyum rahang dan
juga leher.
Sepertinya sudah saatnya saya merawat wajah di
#UsiaCantik supaya lebih sering lagi menebar senyum tanpa takut terlihat kerut
merut di wajah. Bukankah senyum adalah shadaqah yang paling ringan?
Well, hidup ini bukan hanya berisi kesenangan dan
kegembiraan semata. Di sana ada perjuangan dan air mata. Supaya kita mampu
merasakan makna kesabaran dan keikhlasan. Serta Maha Besar dan Maha Rahman
Rahim-Nya.
“Lomba blog ini diselenggarakan oleh BP Network dan disponsori oleh L’Oreal Revitalift Dermalift.”
Uwo...keren dan Masya Allah cantik mbak yang satu ini. Pantes aja Amya suka jeles 😀
BalasHapusTetep nulis ya, jangan mandeg kayak saya. (Ealah, saya juga nulis kok, ndosen yo gawene nulis to yo 😛😀)
Sukses untuk karya2mu, Mbak.
Btw, Usia Mbak Irfa hanya terpaut sedikit dgn sayah 😀*buka kartu
Jadi mb Nunung usianya berapa?
HapusAamiin mbak Nunung, sama kayak mb Tin, sekarang usianya berapa sih? 20 yak? :D
HapusWow...cantikmu memang terpancar dan lebih menonjol saat dirimu cerita tentang tulisan ataupun berbaur dengan komunitasmu mbak.Ceritamu tentang usia cantikmu jadi membuat diriku bercermin dan ternyata aku merasa semakin cantik aja di usia kepala 4 ini. He he. Ternyata pakai perawatan L'Oreal to? Banyak teman merekomendasikan juga produk ini utk diriku he he he..sepertinya bisa dicoba nih. Artikelmu bagus mbak,tdk kalah dengn bahasa novelmu. He he . Moga menang yaa! Salam sukses dan sayang selalu.
BalasHapusAamiin, sayang balik untukmu :)
HapusNice sharing, mb Irfa! Yoi, keep going on your forty! Teruslah berkarya yaa.
BalasHapusAamiin, begitu juga dirimu dengan terus menjaga Gunung Merapi :D
HapusAlhamdulillah ya mbak... Makin bersinar di usia cantik.. Semoga sukses selalu ya mba...
BalasHapusAamiin, bersinar sampai silau yang ngeliat ya mbak Tanti hahaha :D
HapusSetelah mencoba usaha sana sini akhirnya ketemu juga kalau lebih suka menulis daripada menyetrika ya. Semoga makin sukses, mba
BalasHapusAamiin. Saya sudah menyerahkan tongkat estafet untuk urusan setrika mbak :D
HapusHahhaa.. aku juga suka dibilang lebih muda dari umurnya, Mbak. Rasanya nyesek gt kalo dibilang ga sesuai. Tapi lebih dari itu, sebaiknya memang lebih upgrade diri agar inner beauty-nya lebih terpancar.
BalasHapusMenyenangkan buat orang lain tak melulu soal kecantikan. Tapi tetep aja suka dibilang cantik sih. Hehe
Sering dibilang kayak kakak adik kalau lagi jalan sama si Kakak, komen Kakak,"Itu Bunda yang keliatan muda atau aku yang kelihatan tua?"
HapusSi Kakak suka sebel kalau ada yang komen gitu :D
Mbak cantikkkk..aku ...padamuuuuh.
BalasHapusTitip setrikaanku jg ya mbak...eh #dibalanggalon
*Mbalangsetrika,galonkosongenteng :D
HapusSalut banget baca kisahnya. Makin cantik dan sukses ya mbak :)
BalasHapusAamiin, terima kasih doanya ya mbaa
HapusBarakallah Mba Irfa.. So inspiring 😍😍
BalasHapusSaya lg baca Aisyah-nya lho, pinjam dr Mba Wati. Hehe
Bisa pinjam Cerish You di mb Wati juga kayaknya :D
HapusAku suka bacanya mengalir tenang dan menenangkan. Sukses dan semangat terus mba
BalasHapusAamiin, saya semangat terus mbak, ditularin semangatnya sama temen jalan saya yang umurnya belum genap 13 tahun ini :D
HapusBarakallah mb irfa..
BalasHapusSemoga makin produktif, bermanfaat dan menjadi teladan buat banyak orang yaa mba
Aamiin, makasi doanya ya mbaa
HapusDengan makin mendekat pada Alloh, kecantikan dari dalam akan makin terpancar di usia cantik ini ya mbak 😊
BalasHapusHehehe ... Semoga tetap istiqomah sayanya. Terima kasih sudah berkunjung
HapusAiyaaa, memantaskan diri untuk menjadi teladan anak-anak. UHuk jadi malu saya. Keren banget Mbak. Ibu adalah sosok yang menjadi teladan untuk anak-anaknya.
BalasHapusJangan malu-malu mbak, sayanya aja masih suka malu-maluin :D
HapusTakjub banget sama mbak Irfa yang cantik ini dan penuh prestasi. Kapan ya kita bisa kopdar. Salam hangat untukmu selalu ya mbak ^_^
BalasHapus