Ngobrolin tentang film, Hollywood
tetaplah jagonya. Gimana enggak, semua genre bisa bagus banget pengerjaannya. Mulai
film romance, thriller, suspence sampai animasi pun tetap bikin saya
terkagum-kagum. Jaman saya kuliah, saya takjub banget Hollywood bisa bikin film
kolosal semacem Independence Day yang dibintangi oleh Bill Pullman dan Will
Smith. Atau saya bisa nangis bombay lihat perjuangan Sang legendaris William
Wallace yang dimainkan dengan keren oleh Mel Gibson. Dan saya pun bisa baper
parah gara-gara nonton While You were sleeping yang cute abis dengan Sandra
Bullock, Peter Galagher serta Bill Pulman sebagai pemeran utamanya. Nggak lupa
juga, saya ngakak berat nonton aktingnya Robin Williams dan Nathan Lane yang
berperan menjadi pasangan gay waktu nonton The Birdcage.
Namun seiring waktu, ketika saya
telah lulus kuliah dan bekerja, saya lebih memilih waktu luang saya bersama
keluarga dan teman-teman dekat. Weekend saya pergunakan untuk pulang ke rumah
dan ngajak Ibuk, adik-adik, dan ponakan sebelah rumah untuk jalan-jalan. Nonton
film bukan lagi menjadi pilihan bersantai meski ada beberapa kali nonton
bersama teman-teman kos atau temen kantor. Cuma yang ada sering ketiduran di
bioskop karena kelelahan.
Lama nggak nonton film, eh
giliran hamil muda pengen banget nonton film produksi dalam negeri. Diledekin sama
temen-temen pun tetep keukeuh surekeuh pengen nonton film Indonesia yang
bernuansa religi.
“Halah Mbak, lha wong nonton
sinetron kok pake mbayar mahal.”
Begitu ledekan teman-teman. Namun
saya tetap maju tak gentar, nggak peduli orang lain ngomong apa. Film itu
adalah Kiamat Sudah Dekat.
Kiamat Sudah Dekat menjadi pionir
dari film-film religi yang sekarang marak diproduksi oleh sineas Indonesia.
Film religi dalam balutan komedi itu dibintangi oleh Andre Taulany, Ayu Pratiwi
serta Deddy Mizwar. Dwiki Reza serta Sakurta Ginting mencuri perhatian sebagai
peran pendukung sebagai Saprol dan Kipli. Wajah ‘ndeso’ yang natural banget itu
bermain bagus untuk ukuran anak-anak.
Film ini berkisah tentang Fandy,
si rocker yang jatuh cinta kepada Sarah putri dari pemuka agama di sebuah
kampung yaitu Haji Romli. Fandy yang berasal dari keluarga yang jauh dari agama
berusaha mendapakan Sarah yang sebenarnya sudah dijodohkan dengan seorang
laki-laki yang mempunyai latar belakang keagamaan yang kuat. Haji Romli mengajukan
sebuah persyaratan yang yang sebenarnya diinginkan untuk menghalau keinginan Fandy
mempersunting putrinya. Dia meminta Fandy mencari apa yang dinamakan Ilmu
Ikhlas.
Fandy yang awalnya belajar agama
hanyalah untuk mengejar sebuah cinta, nyatanya seluruh pencariannya berujung
pada penemuan Tuhannya yang hilang dari kehidupannya. Aspek-aspek religiusitas
yang tak pernah ia dapatkan ternyata ia temukan selama proses mencari sebuah
ilmu ikhlas.
Ketika ia merasa tak menemukan
yang diinginkan oleh Haji Romli, ia datang kepada ayah dari perempuan yang ia
cintai dan melepaskan keinginannya demi kebahagiaan Sarah, gadis yang telah
menghiasi hidupnya saat itu.
Bagi saya, film ini memberikan
banyak pelajaran. Pelajaran bagaimana memperbaiki keimanan, hubungan yang manis
antara ayah dan anak serta ibu dan anak, serta nilai keikhlasan itu tak pernah
bisa terlihat. Hanya bisa dirasakan.
Iya ya kiamat sudah dekat hits banget waktu itu 😊
BalasHapusAku pun suka film ini, keren banget lah ini. Nyentil pisan.
BalasHapusAkupun suka film ini...terutama saat si fandy pedekate sama anak pak haji, konyol aja..hehe
BalasHapusIni film keren, berisi tanpa menggurui. Kocak pula!
BalasHapusSuka juga lihat gaya ngocolnya Andre di sini..hehe..
BalasHapusLucuuk pelemnya aku nonton pas udah tayang di tipi :D
BalasHapusLucu dan ngejleb banget ya mb filmnya...
BalasHapusAku lihatnya pas di tipi, Mbak. Kayaknya dibuat sinetron juga deh. Bener nggak sih?
BalasHapussuka banget film ini, awal2nya andre mulai pindah jalur dr musik ke peran
BalasHapusFilm sama sinetronnya aku nonton loh. Bagus sih lucu banget
BalasHapusini film hits banget ya mba pada jaamannnya dulu
BalasHapus