Sejak kecil, saya tinggal di tempat
yang luas baik rumah maupun halamannya. Yang saya ingat, sejak kecil simbah yang
tinggal di dekat rumah selalu mengajak saya menyapu halaman yang bisa digunakan
untuk perumahan setidaknya untuk 10-15 kapling. Sudah luas, banyak pepohonan
pula. Halaman baru saja disapu, lima menit kemudian sudah banyak daun-daun
kering yang jatuh. Kotor lagi. Kalau mau nyapu lagi, encok lah ya?
Itu baru nyapu halaman. Belum
lagi kalau bersih-bersih rumah. Apalagi rumah simbah. Rumah ukuran 20m x 15m2 itu
juga rasanya susah sekali untuk kinclong. Lah ... gimana, ayam-ayam tetangga
yang nggak dikandangin suka manis aja main ke rumah kemudian ngotorin. Kzl kan?
Dalam bayangan saya, ntar kalau sudah
punya keluarga sendiri, pengen deh punya rumah di perumahan aja. Halaman
secukupnya, rumah juga ngepas aja. Bersih bersihnya nggak capek. Setidaknya
rumah idaman saat itu punya ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, tiga kamar
tidur, dapur, serta kamar mandi. Kayaknya simpel ya?
credit : www.hargaper.com |
Begitu menikah dan punya anak yang
cara belajarnya kinestetik, buyar sudah bayangan punya rumah yang mungil dan
simpel. Rumah yang kami tempati sekarang kurang lebih 150m2 pun terasa kurang
luas. Anak-anak pun lebih sering bereksplorasi di luar rumah. Secapeknya mereka
bisa lari-larian, manjat pohon, main air, ataupun hujan-hujanan di halaman.
Sudah nggak kepikiran aja mau menata rumah yang seperti apa. Ada anak kecil di
rumah itu kalau berantakan biasanya dimaklumin. Iya kan? (Membela diri)
Sekarang, ketika anak-anak sudah
remaja, kok pengen ya menata rumah meski masih sebatas angan-angan. Nggak
pengen pindah rumah sih. Sudah nyaman banget hidup di pedesaan begini. Cuma
pengen menata rumah dengan konsep SOHO gitu deh. Keknya cocok konsep Small
Office/Home Office untuk penulis yang kerjaannya banyak di rumah.
Awalnya pengen banget punya rumah
dengan interior dengan desain shabby chic gitu. Keknya girly banget. Manis.
Unyu.
credit : www.rumahhuni,com |
Tetapi kalau punya rumah dengan
warna-warna ngepink begitu, apa kabar Suami dan Adek? Eneg nggak ya di seluruh
ruangan warnanya warna pastel dan bunga-bunga?
Nah, tempo hari waktu ngobrol
sama anak temen yang lagi kuliah di desain interior, kok jadi pengen nih punya rumah
dengan desain warna denim drift.
cr: www.pinterest.com |
Nah, pengen nih, teras yang
kepanjangan itu bisa diambil sekitar 3mx5m2 nya untuk small office. Pengennya
sih, ruangan itu ada meja kerja, rak buku, serta sofa buat baring-baring bentar
kalau capek nulisnya.
Karena hidup di pedesaan yang
sering banget ada pertemuan PKK, taklim, atau pertemuan-pertemuan organisasi,
ruang tamu pengen yang luas aja, biar kalau pertemuan nggak harus memakai
ruangan keluarga. Nggak nyaman buat anak-anak dan suami kalau pengen leyeh-leyeh,
wira wiri ke dapur atau kamar mandi melewati sekumpulan ibu-ibu yang lagi
pertemuan di ruang keluarga.
Rumah belum ada satu ruangan
untuk gudang. Kayaknya perlu deh, ruang belakang itu yang sekarang difungsiin
sebagai garasi sepeda motor separuh dijadiin untuk gudang. Nggak perlu besar
sih, yang penting bisa bikin mata enggak sepet melihat barang-barang yang udah
nggak kepakai tapi bingung mau diapain.
O ya, pengen banget nih, belakang
rumah itu bisa aku manfaatin untuk menanam sayuran, buah atau empon-empon. Baru
ada tanaman serai, laos, dan temulawak. Pengen deh nanem jahe, kencur, kunir,
cabai, pepaya, atau sayur-sayuran yang mudah tumbuh seperti kemangi atau bayem.
Seandainya Mbak Archa atau Mbak
Dian Nafi bikinin desain rumah, kira-kira seperti apa ya jadinya
rumah saya?
Asik keknya ya mbak rumah tipe SOHO gitu.. Aku juga pengen.
BalasHapusWahh, aku juga mupeng punya rumah ada ruang kerjanya, aamiin..
BalasHapusbaru tau ada namanya tipe SOHO biasanya tipe minimalis aja.
BalasHapussalah satu keinginan saya punya rumah sendiri juga biar anak bisa explore mba karena rumah dinas yang sekarang, kecil. anak belajar merangkak, beberapa langkah udah mentok hehe.
semoga kita bisa mewujudkan impian kita yaa
kayak gini juga rumah idamanku. small office home office alias SOHO. smoga impian kita tercapai ya:)
BalasHapusRumahku mah gak ada ruang kerja nih, palingan kalau nulis di ruang tamu atau kadang kamar hehe
BalasHapusHnmm..mungkin kaya attic aja mbak. Officenya diatas sambil liat jendela kebawah sekaligus mezanin yg ada ruang perpustnya..#sokteu 😄
BalasHapusApik juga yo mba nuansa denim drift, dipadukan dengan perabotan warna terang jozz ki ketoke ya.
BalasHapus