Tanggal 24 November 2018 saya bersama para blogger Jogja diajak menghadiri
syukuran sekaligus berkenalan dengan sebuah jasa pengiriman sameday service
yang bernama Paxel. Acara itu bertempat di Linglung Cafe & Eatery di daerah
Condong Catur.
Blogger gathering kali ini sungguh spesial. Kenapa? Banyak hal inspiratif
yang saya dengar dari para pembicara.
Acara dibuka oleh Pak Bryant Cristanto, co founder Paxel mengantarkan
kami untuk lebih mengenal Paxel. Undangan kepada blogger ini merupakan wujud
syukur dari Paxel karena mulai beroperasi di Jogja.
Kemudian Bapak Djohari Zein, sang founder pun berbagi kepada kami. Nggak
asing dengan nama Djohari Zein kan? Yup ... Sebelum mendirikan Paxel beliau
merupakan CEO dari JNE, sebuah perusahaan yang sudah puluhan tahun eksis di
dunia jasa kurir. Setelah mengundurkan diri dan berkedudukan sebagai pemegang
saham di perusahaan tersebut, Bapak Djohari Zein masih tetap menginginkan
berbuat sesuatu.
Flashback dengan kisah masa lalu Pak Djauhari. Di tahun 1998 ketika
Indonesia mengalami krisis ekonomi besar-besaran. Tak terkecuali dengan
Perusahaan yang sedang Bp. Djauhari pimpin saat itu . Banyak perusahaan memecat
karyawan untuk mengurangi beaya.
Namun tidak bagi Bp Djauhari. Beliau mengingat salah satu surat dalam Al
Quran yaitu surrah Al Maun. Isi surrah itu salah satunya adalah anjuran untuk
memberikan bantuan dan memberi makan orang-orang yang tidak mampu.
Di saat perusahaan lain memecat karyawan, Pak Djohari membuat kebijakan
untuk membagi beras bagi karyawannya. Prinsip beliau bahwa kebaikan yang
ditebar akan selalu memberikan lebih bagi manusia yang melakukannya.
10 tahun kemudian online shop pun tumbuh subur. Bagaimana dengan
perusahaan yang dikelola Pak Djohari? Tentu saja perusahaan tersebut melesat
menjadi jasa pengiriman terbaik di Indonesia.
Saat ini E-commerce berkembang begitu pesat. Hal ini ditangkap sebagai
peluang oleh Pak Djohari dan kawan-kawan. Pada prinsipnya, jika ingin melakukan
usaha jangan dimasukkan ke dalam keranjang yang sama.
Untuk itulah Paxel hadir. Paxel menjadi berita gembira bagi mereka yang
kecewa dengan layanan pengiriman. Kirim paket melalui Paxel akan terkirim dalam
waktu 24 jam. Delivery yang akan diantarkan oleh hero bisa diatur jam berapa
akan dikirim atau diterima. Jika alamat tak diketemukan, maka kiriman akan
masuk ke loker yang disediakan oleh Paxel di area logistik tertentu.
Biasanya ekspedisi tertentu melarang customer mengirim makanan basah.
Tidak dengan Paxel. Paxel lebih fleksibel karena kualitas layanannya yang menjanjikan
barang diterima di hari yang sama. Bagaimana jika waktu pengiriman terlambat? Akan
ada penggantian biaya kirim. Keterlambatan 2 menit sekalipun tak bisa
ditoleransi.
Sharing hari itu makin berkesan dengan hadirnya mbak Valencia Mieke
Randa, seorang bloger hits dan selebtwit. Beliau bercerita tentang kiprahnya
bersama Rumah Harapan, sebuah rumah singgah untuk anak-anak yang sakit dari
keluarga yang tidak mampu. Sebuah cerita yang membuat saya merinding adalah
kala ada seorang anak yang sudah divonis berumur pendek karena menderita
kanker. Saran dokter untuk membuat anak itu bahagia dituruti oleh volunteer
dari Rumah Harapan. Anak itu ingin bertemu dengan seseorang yang
menginspirasinya menjadi guru Bahasa Inggris. Ketika keinginan anak itu
tercapai, ia begitu bahagia.
Kebahagiaan itu ternyata mengiringi mukjizat dari Sang Maha Kuasa.
Awalnya berat badan anak itu hanya 15 kg perlahan mulai bertambah. Beberapa bulan
kemudian diperiksa oleh dokter. Sang dokter pun gemetar karena tak percaya saat
mengecek kesehatan anak itu. Dalam tubuh anak itu bersih dari sel kanker.
Begitu banyak kesempatan untuk berbuat baik. Kitalah menjadi rantai dari
kebaikan itu sendiri. Ketika kita menolong orang lain sebenarnya kita sedang
menolong diri sendiri. Yakinlah bahwa Tuhan membuka pintu rizki manusia yang
mempunyai niat tulus. Karena sejatinya kita bisa menjadi pengantar kebaikan
untuk orang lain.
Salah satu yang paling mengesankan di sesi ini adalah .... Twitter saya difollow mbak Valencia (nari-nari panggil hujan)
Ternyata Paxel telah bekerjasama dengan 100 komunitas. Untuk donasi atau
pengiriman barang ke komunitas yang disupport tersebut akan digratiskan. Bahkan
saat ini jika ada 25 pengiriman, maka akan bertambah lagi 1 orang dalam
komunitas itu yang akan disupport penuh oleh Paxel.
Memang, Paxel tak punya dana CSR seperti perusahaan lain. Kenapa? Karena
Paxel melakukan kegiatan sosial setiap hari. Kebaikan yang ingin dihadirkan
Paxel adalah berkembang bersama untuk berkontribusi terhadap bangsa. Kebaikan dan
kebahagiaan memang perlu kita antarkan bagi siapapun yang membutuhkan. Dalam
setiap kebahagiaan selalu terselip kebaikan.
Sayangnya saya tinggal di luar kota yang belum terjangkau layanan Paxel. Ketika
teman-teman blogger mencoba melakukan pengiriman paket, saya hanya menonton
saja. Bukan karena tak mau. Namun saya berempati serta bersimpati jika hero
Paxel harus melakukan perjalanan jauh sampai ke provinsi sebelah. Saya memahami
akan keterbatasan. Jadi, memberikan empati dan simpati menjadi salah satu
bagian dari #antarkan kebaikan bukan?
Baik ya paxel,banyak kegiatan sosial yang disubsidi, sangat menginspirasi semangat untuk berbagi..tfs mb..
BalasHapusBaru dengar nih tentang Paxel. Semoga nanti jangkauannya lebih luas di seluruh Indonesia.
BalasHapusSuami aja yang kirim paket via Paxel ke Jogja. Nitip di rumah saudara gitu mba, hihii
BalasHapusMbak Irfaa....Paxel selain bisnis ada sosialnya juga....keren ya
BalasHapusPaxel asik..lagi riweh nggak perlu bingung anter paketannya karena di pick up
BalasHapusMasyaallah, dimulai dr niat baik akan berbuah baik pula ya
BalasHapusPaxel beneran antar kebaikan ya sesuai taglinenya :)
BalasHapusCerita di balik Paxel keren ya mbak. Apalagi cerita tentanh Rumah Harapan, bikin merinding.
BalasHapus