Assalamualaikum temans
Di tahun 90an saat saya masih kuliah saya seneng banget nonton film. Selalu apdet film-film terbaru sehingga hampir seminggu sekali saya nonton bareng temen-temen. Seandainya temen nggak ada yang mau pun saya tetap berangkat ke bioskop sendiri.
Jenis film yang saya tonton pun beragam. Mulai romantic film model while you were sleeping yang dibintangi oleh Sandra Bullock, Film Kolosal macam Brave Heart, atau action drama kayak Independence day. Nggak nolak juga nonton L.A Confidential yang dibintangi oleh Russel Crowe dan Guy Pierce. Dan saya juga suka nonton film animasi Seperti Toy Story ataupun Anastasia.
Film-film favorit saya di tahun 90an
Dari sekian banyak film yang saya tonton ada beberapa film yang saya anggap sebagai film favorit selama saya menjalani kehidupan sebagai mahasiswa
English Patient (1997)
Film yang dianugerahi sebagai film terbaik tahun 1997. Besutan Anthony Minghella ini memenangkan 9 dari 12 nominasi dalam 69th Academy Awards. Film yang diangkat dari sebuah novel karya Michael Ondaatje.
Buat saya film ini memberikan penonton tontonan yang ciamik. Perpaduan visual yang cantik dengan alur cerita yang keren dan bikin emosi penonton naik turun ini memberi saya kesan yang dalem. Buktinya sampai sekarang saya masih menganggap film ini adalah salah satu film terbaik yang pernah saya tonton di masa itu.
Film ini memberikan Juliette Binoche sebagai penerima Piala Oscar untuk kategori Best Supporting Actress. Tapi saya kok jatuh cinta sama si Ralph Fiennes yang berperan sebagai si English Patient ini. film yang bercerita tentang Hana seorang perawat di masa Perang Dunia kedua. Ia mengalami kesedihan yang mendalam karena kehilangan kekasih dan sahabatnya. Ia bertemu dengan seorang pasien yang sekarat bernama Count Almasy karena pesawat yang ditumpanginya jatuh. Hana pun merawat pasien ini di sebuah gereja yang terlantar. Mengenal si pasien ini membuat Hana pun kembali menemukan cinta yang hilang dan makna hidup yang pernah terenggut darinya.
Alur cerita yang maju mundur, setting di Gurun Sahara yang indah. Cerita yang tak tertebak. Menyisipkan sisi-sisi religius masyarakat setempat yaitu ibadah shalat. Menurut saya film ini terlihat begitu kaya akan keragaman.
Bird Cage (1996)
Walaupun saya tidak setuju dengan LGBT, namun film ini dulu sempat memberikan value tentang sebuah keluarga yang semestinya diberikan pada seorang anak. Mungkin ini adalah film bertema LGBT pertama. Itulah kenapa saya dulu penasaran seperti apa sih film yang temanya nggak biasa ini.
Film ini bergenre film komedi. Armand Goldman dan Albert pasangan gay yang diperankan oleh Robbie Williams dan Nathan Lane mengadopsi seorang anak. Saat anak mereka tumbuh besar dan memiliki seorang kekasih dan ingin melangkah ke jenjang yang lebih serius. Si anak ingin mereka bertemu dengan orang tua pasangannya.
Untuk memberikan kesan pada orang tua kekasih anak mereka Albert pun berdandan seperti layaknya perempuan. Awalnya pertemuan tersebut berjalan seperti rencana. Namun begitu banyak kejadian kecil yang memicu kekacauan sehingga terbongkarlah bahwa anak mereka bukanlah berasal dari keluarga yang normal.
Kondisi-kondisi yang tak biasa memang memicu kelucuan. Dari dialog, barang-barang mereka yang seharusnya disembunyikan namun malah tak sengaja muncul membuat penonton terbahak-bahak. Komedi situasi ini menurut saya sukses memberikan perenungan bahwa keluarga adalah sebaik baiknya rumah bagi penghuninya.
Face Off (1997)
Film ini diperankan oleh dua bintang besar yaitu Nicholas Cage dan John Travolta. Film yang dibesut oleh John Woo ini menurut saya jadi salah satu film action terbaik di masanya. Meski film ini adalah film action, akan tetapi di sisi dramanya dua pemeran utama itu begitu nampak natural memainkan perannya. Bagaimana dua orang ini bertukar peran dan karakter bagi saya itu luar biasa.
Seorang polisi hendak menangkap pembunuh anaknya. Namun karena kelihaiannya si pembunuh mampu menghindar. Si pembunuh ini memasang bom di pusat kota. Saat hendak menangkap di pembunuh ini penjahat mengalami koma karena tindakan yang berlebihan dari si polisi. Belakangan abru diketahui bahwa pemasang bom adalah adik si pembunuh yang ada dalam penjara. Sementara itu si pemasang bom tak mau bicara kalau tidak dengan kakaknya.
Si polisi cari akal untuk menyelamatkan kota. Ia memiliki ide gila untuk melakukan face off. Bertukar muka dengan si penjahat untuk masuk ke penjara supaya bisa mengorek keterangan dari adik si penjahat. Dan yang tak pernah dibayangkan oleh si polisi penjahat ternyata sadar dari koma dan berkeliaran dengan wajah dirinya.
Adegan kejar-kejaran, banyak peledakan dan kekerasan yang ada dalam film ini ditambah bumbu percintaan, serta akting apik dari pemeran utamanya. Saat itu bikin saya nonton nggak cuma sekali deh.
Pastinya teman-teman pernah nonton film-film itu kan? Ada yang jadi salah satu film favorit kalian nggak?
Tidak ada komentar:
Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar ya? Terima kasih