Memahami Narcisstic Personality Disorder dan Cara Menghadapinya - Jurnal Hati Irfa Hudaya

Selasa, 30 Juli 2024

Memahami Narcisstic Personality Disorder dan Cara Menghadapinya

NPD Survivor

Assalamualaikum temans,
Jika mendengar kata Narcisstic Personality Disorder apa yang ada di benak kalian? Foto selfie atau suka bercermin? Noooo ...

Ini adalah sebuah gangguan kepribadian pada diri seseorang yang sering kali tak disadari oleh penderitanya. Hal ini saya ketahui saat mengikuti acara yang bertajuk #KEBIntimate Session with Kartika Soeminar pada tanggal 27 Juli 2024 di Royal Malioboro Yogyakarta. Acara yang bertema #BreakTheSilence : 23 Years of Narcisstic Abuse Survivor menghadirkan Kartika Soeminar sebagai salah satu pembicara. Beliau adalah seorang pengusaha yang tinggal di Bali. Saat ini Kartika sedang melakukan kampanye ke berbagai kota besar. Tujuan dari kampanye ini supaya lebih banyak lagi orang orang yang memiliki #NPDAwareness sehingga siapapun yang menjadi korbannya bisa mengambil sikap supaya kesehatan mentalnya menjadi jauh lebih baik.

Gangguan kepribadian
dok : Cognito

Kampanye yang bertajuk #BrokenButUnbroken merupakan edukasi bagi para perempuan supaya bisa memahami sejauh mana #NPD ini merusak mental korbannya. Perempuan beranak satu ini bercerita selama 23 tahun ia menikah dan bertahan dengan seseorang yang mengidap #Narcisstic. Mengapa ia bisa bertahan begitu lama sampai akhirnya memutuskan untuk berpisah karena ia belum mendapatkan edukasi yang benar mengenai hal ini.

Kartika mengungkapkan bahwa NPD tak bisa diketahui dengan waktu yang singkat karena awalnya seseorang dengan NPD itu terlihat begitu menyenangkan. Awalnya mantan suaminya melakukan love bombing untuk mengikat Kartika dengan cintanya. Tentu saja setiap perempuan yang mendapatkan love bombing bakal bucin setengah mati sehingga tak menyadari bahwa ia masuk dalam jebakan. Si pengidap NPD ini dalam kenyataannya saat menjalin hubungan sering kali melakukan kebohongan supaya si korban yakin dengan skenario yang dibuatnya. Ia memanipulasi untuk membuat si korban merasa lebih rendah darinya. Ia pun sering melakukan smear campaign, menjatuhkan korban sehingga nampak begitu buruk di mata orang lain. Saat terbukti ia yang melakukan kesalahan, yang dilakukan adalah playing victim, sehingga si korban merasa makin bersalah dan yakin bahwa dirinya yang melakukan kesalahan.

Kartika mengetahui tentang NPD ini baru 3 bulan sebelum memutuskan untuk keluar dari pernikahannya. Ia pun melakukan hal-hal positif bersama circle terdekat yang mendukungnya untuk menyembuhkan luka batinnya. Tak mudah menjadi #NPDSurvivor karena hal itu membutuhkan keberanian untuk memutus rantai toxic relationship yang merusak kesehatan mentalnya.

Gangguan mental

Dalam acara ini juga menghadirkan Bu Ery Surayka Puspadewi, seorang psikolog klinis juga sudah menulis puluhan buku. Dalam acara ini beliau memberikan banyak pemahaman mengenai apa itu Narcisstic Personality Disorder atau sering disingkat NPD.

Narcisstic Personality Disorder

Narcisstic Personality Disorder adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan harga diri yang sangat tinggi, kebutuhan untuk dikagumi dan divalidasi, menganggap diri lebih baik dan lebih penting sehingga orang lain harus mengagumi, mencintai, dan memvalidasinya.

Ciri-ciri NPD

Ada sembilan ciri-ciri seseorang mengidap gangguan Narcisstic Personality Disorder menurut DSM-V (American Psychiatric Asosiation, 2013) yaitu :
  • Merasakan sensasi “Pentingnya diri sendiri” seperti menyombongkan bakat dan pencapaian, ingin dianggap superior meskipun tidak memiliki penghargaan yang sepadan.
  • Dipenuhi oleh fantasi kesuksesan, kekuatan, kecerdasan, kecantikan maupun kegantengan atau cinta ideal yang tiada batasnya.
  • Percaya jika mereka ‘spesial’, unik, dan hanya bisa dipahami atau diasosiasikan oleh orang-orang maupun institusi yang memiliki status yang tinggi.
  • Merasakan keinginan berlebihan untuk dikagumi
  • Merasa berhak mendapatkan perlakukan khusus yang sesuai dengan ekspektasinya.
  • Interpersonally exploitative yaitu memanfaatkan orang di sekitar untuk mencapai keinginannya
  • Tak memiliki empati, tidak ingin menyadari atau mengasosiasikan diri dengan perasaan dan kebutuhan orang lain
  • Sering kali merasa iri dengan orang lain atau mempercayai bahwa orang lain iri padanya.
  • Menunjukkan perilaku atau sikap yang arogan dan angkuh
Menurut Bu Ery jika ditemukan lima gejala atau lebih dari sembilan ciri yang telah tertulis di atas, maka ada ada indikasi orang tersebut mengalami NPD. Bu Ery juga menambahkan jika orang dengan gangguan NPD biasanya memiliki kepribadian yang rapuh. Jika tak mendapatkan validasi ia akan cepat merasa down dan mengalami kecemasan yang berlebih. Sering kali yang terjadi NPD disertai dengan gangguan-gangguan yang lain seperti gangguan kecemasan, depresi dan gangguan kepribadian yang lain. Bahkan bisa jadi ada gangguan yang lebih parah lagi yaitu psikotik atau skizofrenia.

Untuk menegakkan diagnosa tentu saja hanya psikolog atau psikiater. Bukan berarti saat kita menemui orang dengan ciri-ciri seperti itu kita langsung memberi label NPD. Psikolog akan psikiater akan melakukan assesmen dan skrining dengan cara :
  • Observasi
  • Wawancara Klinis
  • Asesmen MCMI IV
  • Asesmen MMPI 2
Jika menemukan gejala pada seseorang seperti di atas jangan langsung self diagnose ya? Ada tahapan-tahapannya dan semua dilakukan oleh orang yang sudah profesional. 

Apa sih yang bisa menjadi penyebab NPD?

Bu Ery menyampaikan bahwa ada keterkaitan faktor genetik, neurobiologi dan pola asuh yang menyebabkan seseorang mengalami Narcisstic Personality Disorder.

1. Faktor Genetika 
Ada riwayat salah satu keluarga atau lebih memiliki gangguan NPD

2. Pola Asuh 
Pola asuh yang salah juga menjadi pencetus seseorang mengalami gangguan NPD. Pola asuh yang bisa membuat anak memiliki kecenderungan gangguan NPD adalah :
  • Memanjakan : anak selalu mendapatkan apa yang diinginkan tanpa memiliki usaha apapun, tidak punya rasa bersalah dan empati dengan orang lain.
  • Penelantaran di masa lalu : Pengabaian pada anak dalam jangka waktu yang lama akan membuat anak mengalami gangguan kognitif serta emosi yang tak tepat. Kebutuhan akan perhatian yang tak terpenuhi bisa jadi akan membuat anak mencari perhatian dengan cara yang salah.
  • Menerima terlalu banyak/sedikit pujian : semestinya orang tua memberikan apresiasi pada anak dalam batas kewajaran. Pujian akan memberikan respons positif pada kepercayaan diri anak. Namun saat terlalu banyak pujian yang tak sesuai membuat anak merasa dirinya terlalu istimewa
  • Trauma : Pengalaman akan peristiwa yang buruk akan mempengaruhi kondisi mental dan emosi seseorang. Hal ini akan menimbulkan rasa takut yang berlebihan sehingga mengganggu pertumbuhan mentalnya.
3. Neurobiologi 
Otak, perilaku, dan pola pikir tidak sinkron bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan mental, termasuk NPD.

Bu Ery menegaskan bahwa orang tua perlu banget belajar tentang komunikasi, parenting, psikologi juga menguatkan religiusitas untuk memperkuat pola asuh yang baik. Pola asuh orang tua akan menentukan kesehatan mental anak di kemudian harinya.

Resiko Mempunyai Pasangan NPD

Seorang NPD cenderung tidak setia, rentan selingkuh, suka tebar pesona, egois, provokatif, penuh intimidasi, manipulatif, dan playing victim. Semestinya seseorang dengan NPD bisa disembuhkan dengan psikoterapi. Akan tetapi orang dengan Narcisstic Personality Disorder tidak menyadari bahwa dirinya mempunyai gangguan kepribadian. Mereka merasa baik-baik saja tak tidak perlu melakukan asessmen apapun. Sehingga hal ini sungguh sulit disembuhkan. Apalagi belum adanya terapi obat untuk menyembuhkan NPD tersebut.

Cara Menghadapi Orang dengan NPD

Jika ada pengidap NPD yang berada dalam circle kita, apa yang bisa dilakukan supaya meminimalisisr dampak buruk bagi yang menghadapinya? Menurut Bu Ery inilah cara-cara menghadapi orang dengan Narcisstic Personality Disorder
  • Metode Gray Rock : Ini mengacu pada tindakan merespon yang mirip dengan batu. Teknik strategi bisa mencegah emosi saat orang dengan NPD mencoba memprovokasi. Bagi pengidap NPD orang yang membosankan karena dia rasakan emosinya yang datarmenjadi tidak menarik lagi. Hindarkan kontak mata dengan pengidap NPD karena baginya kontak mata berarti memberi perhatian sehingga ia akan berusaha untuk mempengaruhi.
  • Batasi emosi : Saat menghadapi orang dengan NPD kita harus mengendalikan diri supaya tetap tenang. Abaikan saat ia mulai mengeluarkan kata-kata yang bisa memancing emosi.
  • Tetap pada fakta bukan perasaan : Orang dengan NPD senang melihat orang lain tidak berdaya. Mereka suka memancing emosi orang lain dengan kata-katanya. Jika pengidap NPD adalah orang dengan circle terdekat kita perlu berkata dengan tegas padanya. Namun persiapkan juga pada diri sendiri bahwa si NPD ini tidak mengerti apa yang kita sampaikan bahkan tak peduli sedikitpun.
  • Tetapkan batasan dan komunikasi yang jelas : Seorang NPD ini sangat mementingkan diri sendiri. Ia tidak memiliki rasa menghargai pada orang lain. Jika hal ini terjadi pada kita maka kita harus tegas memberikan batasan dan komunikasi yang straight to the point.
  • Jaga kesehatan mentalmu, jangan memberi persetujuan/pengakuan : Hal yang paling tak disukai oleh pengidap NPD adalah seseorang yang memiliki kendali diri yang kuat sehingga tak mudah dipengaruhi. Karena hal itu susah diubah pada diri NPD jadi jangan berharap banyak. Untuk itu yang paling penting adalah penguatan mental bagi seseorang yang menghadapi NPD.
  • Pahami kondisi mereka : Karena orang dengan NPD tak merasa sakit atau ada yang berbeda dari dirinya maka akan sulit bagi kita untuk memberikan masukan atau mengubah sikap mereka. Yang perlu dilakukan adalah kita perlu menyadari bahwa hal tersebut perilaku umum orang dengan NPD dan menjaga jarak dengannya.
  • Cari bantuan profesional : Jika kita sudah merasa terganggu dan terpengaruh perilaku orang dengan NPD yang ada di dalam circle terdekat kita. Maka hal yang perlu kita lakukan adalah jangan ragu untuk mencari bantuan pada psikolog.

 

Gangguan kepribadian yang ditandai dengan harga diri yang tinggi
dok : Cognito

Setiap perempuan berhak untuk bahagia. Ia pun berhak untuk mendapatkan penghormatan dari pasangannya. Semoga saja #KartikaSoeminarStory ini memberikan insight bagi para perempuan supaya selalu berjuang. Berjuang untuk mencintai dirinya dan kesehatan mentalnya.

6 komentar:

  1. Wah..saat pasangan love Bombing harus waspada nih ya ..dilihat ciri-ciri NPD lainnya ada/tdk, biar nggak terjerat dalam.hubungan Toxic. Terima kasih sharing nya mba..

    BalasHapus
  2. Terapkan batasan kalo pumya teman dengan ciri-ciri seorang NPD, bener banget. Karena NPD ini toksik, suka playing victim atau manipulasi omongan untuk membingungkan lawan bicara

    BalasHapus
  3. Kalau teman bisa dihindari tapi kalau anggota keluarga ini yaa temanku ada yang ibunya NPD memang berat untuk sekeluarga..

    BalasHapus
  4. Penderita NPD ini sangat meresahkan ya. Ibarat hantu antara terlihat dan tidak kelakuannya membuat pasangan maupun orang di sekitarnya terpuruk 😱 Alhamdulillaah sosialisasi NPD semakin menggema jadi kita bisa tau dan waspada.

    BalasHapus
  5. Di masyarakat srkarang ini banyak orang dengan ciri-ciri mirip NPD. Tapi ya memang untuk memastikan, harus ke psikolog. Jadi kalau menurut saya, bila kita ketemu dengan orang NPD sebaiknya menjauh, untuk menjaga kewarasan mental kita juga.

    BalasHapus
  6. Semoga saja banyak orang yang membaca edukasi tentang NPD ini supaya tidak lagi ada korban kena mental karena NPD

    BalasHapus

Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar ya? Terima kasih